BRIS DAN MASA DEPAN YANG CERAH

Bank syariah adalah suatu system perbankan yang dikembangkan berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan data pada Juli 2013, jumlah bank syariah adalah sebelas (11) dengan 1882 kantor, Unit Usaha Syariah 24 dengan 550 kantor, dan BPR Syariah ada 160 dengan 398 kantor. Sementara itu, jumlah nasabah sekitar 12 juta (SPS, Juli 2013: 1). Sedangkan bila dibandingkan dengan aset perbankan nasional (September 2011), aset perbankan syariah hanya 3,799% saja. Hal ini terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. Potensi kenaikan pada Perbankan syariah itu –idealnya berbanding lurus dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim.

BRIS sejak IPO di harga Rp 510 per unit saham mengalami peningkatan pada Mei 2018 di harga Rp 610 per unit saham. Setelah diperdagangkan, saham BRIS melaju dengan frekuensi perdagangan 401 kali dengan volume transaksi senilai Rp 5,92 miliar. Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini akan menggunakan sekitar 80% dana segar hasil IPO untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah, sekitar 12,5% untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi, dan sekitar 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua).

Tentunya kemajuan itu tidak mulus, seiring berjalan harga saham BRIS kian merosot hingga pada Maret 2020 jatuh dititik terendah yaitu di harga Rp 160 per unit saham. Namun sebulan setelah itu terjadi peningkatan yang konsisten pada saham BRIS dimulai dari peningkatan ke harga Rp 480 per unit saham pada bulan Juli 2020. Tidak hanya berhenti pada titik itu, BRIS terus menanjak hingga puncak tertingginya pada bulan Januari 2021 di harga Rp 4000 per unit sahamnya. Walaupun pada sat ini BRIS mengalami koreksi cukup dalam ke harga Rp 2200 per unit saham dari harga Rp 4000 per unit sahamnya, namun berdasarkan analisa teknis dari pola chart dan indikator stochastic pada TimeFrame D1, terlihat bahwa masa depab BRIS masih sangat cerah diperkirakan akan kembali ke titik tertingginya pada Akhir tahun 2021.
Harmonic PatternsTechnical IndicatorsTrend Analysis

Disclaimer