TEKNIKAL STOP VS MENTAL STOP

Updated
“Stop” di sini mengacu pada cutloss atau kapan saat menjual untuk meminimalisir kerugian.

Teknikal stop adalah stop yang diputuskan sebelum melakukan pembelian dan diputuskan berdasarkan pergerakan harga secara historis. Contohnya adalah sebelum membeli,cutloss jika harga menembus support.

Sedangkan mental stop mengacu pada stop yang didasarkan atas evaluasi dari apa yang terjadi saat harga mencapai titik tertentu. Contoh paling sederhana adalah saat harga turun hingga 15% dan ternyata setelah diperhatikan kinerja perusahaan menurun.

Atau saat harga mencapai penurunan tertentu yang membuat seseorang tidak nyaman dengan penurunan tersebut sehingga mengganggu tidur dan aktivitas malam bersama istri

Untuk pemahaman yang lebih jelas, mari bayangkan seseorang bernama Budi. Budi suka dengan seorang cewek bernama Wati dan hendak menjadikan Wati pacarnya. Sebelum mengajak Wati pacaran, Budi sudah berjanji bahwa nanti jika Wati ketahuan selingkuh maka Budi akan langsung memutuskan Wati. Ini adalah teknikal stop.

Sedangkan di skenario lain, jika nanti Wati ternyata selingkuh setelah mereka jadian, maka Budi akan intropeksi diri. Apa penyebab Wati selingkuh? Mungkin saja ini bukan salah Wati tapi salah Budi yang kurang perhatian, masih miskin dan kurang memuaskan. Budi mengevaluasi rasa yang pernah ada untuk Wati. Ini adalah mental stop.

Kedua stop memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing:

Teknikal stop memberikan kesempatan untuk disiplin dan tanpa perlu memantau lagi kondisi atau berita berita dan sosial media.

Di samping itu, penggunaan teknikal stop menghindari seseorang dari salah satu bias yaitu confirmation bias, kecenderungan manusia untuk mencari pembenaran. Contoh sederhana adalah saat harga turun, kita mencari berita berita baik atau mendadak mempelajari laporan keuangan perusahaan untuk menguatkan diri agar tidak menjual saham tersebut.

Jadi jika cutloss sudah ditetapkan misal dibawah support dan langsung dieksekusi saat kondisi tersebut tercapai, maka confirmation bias tidak terjadi karena sudah cutloss terlebih dahulu dan bukannya mencari pembenaran.

Berikutnya, jika hendak masuk lagi, analisa bisa jadi lebih objektif karena tidak memiliki keterikatan di saham tersebut.

Sedangkan mental stop memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas. Saat harga bergerak pada titik tertentu dan kemudian setelah dievaluasi, kondisi perusahaan masih baik baik saja dan penurunan disinyalir karena indeks yang mengalami koreksi, maka mereka yang menggunakan mental stop tidak akan menjual rugi. Dengan kata lain, mental stop memberikan ruang untuk fluktuasi harga.

Namun mental stop membutuhkan keyakinan yang kuat. Dalam kasus fundamental, kondisi perusahaan atau makro mungkin harus dipahami guna menguatkan keyakinan.

Dalam analisa SAME di bawah, risk management akan dilakukan dalam bentuk mental stop: keputusan jual rugi nantinya akan ditentukan dari hasil evaluasi penurunan harga di masa depan.

Chart SAME

1. Terbentuk struktur Higher high dan Higher low (ABCDEFG)
AB, CD dan EF adalah rally atau impulse. BC, DE, EF adalah koreksi atau retracement.

2. Trend belum patah karena low tidak mampu turun ke bawah low sebelumnya. Dalam kasus ini, G tidak mampu turun kebawah E.

3. B dan D merupakan area supply. ini ditandai dengan matching high atau apa yang disebut Tweezer top pada B dan upper shadow yang melebih panjang body pada D atau apa yang disebut shooting star.

4. C adalah low yang menjadi reversal. Pada titik ini terjadi false break (spring). Harga turun dari support kuat X. Support ini dikatakan kuat karena sebelumnya support ini tertahan oleh 4 X matching low yang mana ini menjadi area demand.
5. E merupakan support kuat yang sekaligus menjadi area demand. Alasan support ini disebut support kuat karena terbentuk juga 4 low yang sama seperti di area C.
6. G adalah koreksi dengan potensi pembalikan arah karena low membentuk struktur higher low.

Maka dari itu pembelian dilakukan di koreksi saat ini dan cut loss akan dilakukan setelah pergerakan harga akibat penurunan dievaluasi.

Analisa adalah opini bukan rekomendasi.
Note
Cutloss dilakukan saat harga close dibawah G dimana performa keuangan SAME juga menurun
emitennews.com/news/pendapatan-naik-laba-sarana-meditama-same-malah-turun-jadi-rp615-miliar-di-q1-2022
Beyond Technical AnalysisTrend Analysis

test
Also on:

Related publications

Disclaimer