Harga emas selama 26 hingga 30 juli 2021 dibuka pada $ 1802.18 / toz dan ditutup menguat di $ 1814.31 / toz.
Pernyataan FOMC pada jumpa pers kamis dini hari Waktu Indonesia Barat memberikan dampak pada harga emas. Pernyataan-pernyataan The Fed dinilai cenderung dovish atas inflasi selama ini. The Fed menyatakan akan melanjutkan kepemilikan atas aset treasury setidaknya $ 80 miliar per bulan dan sekuritas berbasis hipotek setidaknya $ 40 miliar per bulan, hingga geliat pasar tenaga kerja kembali stabil. Tak hanya itu, pernyataan The Fed tentang Covid19 yang memberi resiko pada prospek ekonomi, serta perubahan protokol kesehatan baru dari Presiden AS untuk pekerja federal juga memberi sentimen pada pelaku pasar untuk memilih emas sebagai aset lindung terhadap inflasi ditengah kekhawatiran wabah covid19.
Pernyataan The Fed pada kamis Waktu Indonesia Barat membawa harga emas menembus $ 1805.60 / toz yang menjadi level resisten mingguan, dan mencatatkan kenaikan tertinggi hingga $ 1832.80 / toz. Hingga kini, sikap dovish The Fed terhadap inflasi di AS masih menjadi penopang naiknya harga emas.
Pada minggu ini, apabila emas mengalami penurunan lanjutan dan pada perdagangan harian ditutup menembus harga $ 1811.97 / toz, maka emas berpotensi untuk turun mencapai $ 1791.34 / toz. Namun sebaliknya, apabila emas gagal ditutup menembus harga $ 1811.97 / toz, dan menunjukkan indikasi memantul, maka berpotensi naik hingga menyentuh $ 1833.24 / toz.
Selalu gunakan manajemen resiko dalam investasi anda.
The information and publications are not meant to be, and do not constitute, financial, investment, trading, or other types of advice or recommendations supplied or endorsed by TradingView. Read more in the Terms of Use.